Minggu, 08 Mei 2016
BAB 2 MANUSIA DAN KEBUDAYAN
A. MANUSIA
Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat di
pandang dari berbagai macam segi. Dalam ilmu ekstra manusia dimpandang sebagai
kumpulan partikel atom yang membentuk suatu jaringan sistem yang di miliki
manusia (ilmu kimia), manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri
sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan dll.
Dari definisi-definisi tersebut kita dapat melihat bahwa manusia
selain dapat di pandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang
unsur-unsur yang membangun manusia.
1.Manusia itu sendiri dari empat unsure yang saling terkait,
yaitu :
a.Jasad,
yaitu : badan kasar manuasia yang dapat di raba dan menempati ruang dan waktu
b.Hayat,
yaitu : mengandung unsure hidup, yang di tandai dengan gerak.
c.Ruh yaitu
: bimbingan dan pimpinan dari tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
memahami kebenaran.
d.Nafs,
dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri
2.Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur
yaitu :
a.Id, merupakan
struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak Nampak. Id
merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukan ciri alami yang
irrasional dan terkait dengan sex.
b.Ego, merupakan bagian atau struktur
kepribadian yang pertama kali di bedakan dari Id, sering kali di sebut sebagai
kepribadian “eksekutif” karena perannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam
saluran sosial yang dapat di mengerti oleh orang lain.
c.Superego,
merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada
usia lima tahun. Di bandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang
secara internal dalam individu,superego terbentuk dari lingkungan eksternal.
Kode moral positif di sebut ego ideal, suatu perwakilan dari tingkah laku yang
tepat bagi individu untuk di lakukan.
Dari uraian di atas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa
hubungan antara tindakan dan unsur-unsur manusia.Seringkali, misalnya orang
yang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat di
identifikasikan bahwa orang tersebut lebih di kendalikan oleh Id di banding
super Egonya, atau seringkali ada kelainan yang terjadi pada manusia.
B. HAKEKAT MANUSIA
a.Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa
sebagai salah satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat,di raba,di rasa, wujudnya kongrit tetapi
tidak abadi.Jika manusia meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap.Jiwa terdapat di
dalam tubuh tidak dapat dilihat, tidak dapat di raba, sifatnya abstrak tetapi
abadi.jika manusia meninggal jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu
Tuhan.
b.Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika di
bandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaan terletak pada adab dan budayanya, karena manusia di lengkapi oleh
penciptanya dengan akal,perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa
manusia.Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan
teknologi.Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu
perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan indrawi adalah rangsangan
jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat di manusia ataupun
binatang, perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada
manusia misalnya :
1. Perasaan intelektual, yaitu petasaan yang berkenaan
dengan pengetahuan.
2. Perasaan estetis, yaitu perasaan yang berkenan dengan
keindahan.
3. Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan
kebaikan.
4. Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan
harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
5.Perasaan sosial, yaitu
perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup
bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
6.Perasaan religious, yaitu
perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
Adanya kehendak dari
setiap manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan
menurut moral.
c.Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi.
Sebagai mahluk budayawi manusia dapat di pelajari dari segi-segi :
kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas,
bahasa dan sebagainya.
d.Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi),
mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran
“eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah
mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi).
Hidup manusia mempunyai tiga syaraf, yaitu estetis,etis dan
religius.
C. KEPRIBADIAN
BANGSA TIMUR
Francis L.K. Hsu, sarjana amerika keturunan Cina yang
mengkombinasikan dalam dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi, ilmu
psikologi, ilmu filsafat dan kesustraan cina klasik. Dalam jiwa manusia sebagai
mahluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti
lingkaran konsentrif sekitar diri pribadi.
Nomor 7 dan 6 di sebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran itu
berada di daerah pedalaman dari dalam jiwa individu.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (uncxpressed conscious).Lingkran
itu terdiri dari pikiran dan gagasan yang di sadari oleh individu.
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious).Lingkaran ini
di dalam alam jiwa manusia mengandung pikiran.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib,mengandung konsepsi tentang
orang-orang.
Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap
saying dan mesra.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh,terdiri dari pikiran dan sikap alam
jiwa manusia tentang manusia,benda-benda,alat-alat pengetahuan dan adat yang
ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri.
Nomor 0 disebut lingkungan dari luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan
anggapan yang hamper sama dengan pikiran yang terletak dalam lingkungan nomor
1.
Banyak orang masih sering mempersoalkan perbedaan antara kebudayaan barat dan kebuyaan
timur.Orang-orang yang sering mendiskusikan kontras antara kedua konsep
tersebut secara popular, biasanya menyangka bahwa kebudayaan Timur lebih
mementingkan kehidupan kerohanian,mistik,pikiran preologis, keramatamahan, dan
gotong royong.Berikut ini dipaparkan bagan psiko-sosiagram manusia sebagaimana
diuraikan di atas menurut Prof.Dr.Koentjaraningrat dalam bukunya yang berjudul
kebudayaan,mentalis dan pembangunan.
1. Dunia luar
2. Lingkungan hubungan jauh
3. Lingkungan hubungan berguna
4. Lingkugan hubungan karib
5. Kesadaran yangdinyatakan
6. Kesadaraann yang tak di nyatakan
7. Sunsadar
8. Taksadar
D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Dua orang antropolog termuka yaitu Melville J. Herkovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala
sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat di tentukan adanya oleh kebudayaan
yang di miliki masyarakat itu. Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu
yang superorganic, karena kebudayaan yang turun menurun dari generasi ke
generasi hidup terus.
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata
budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal
dari kata colere yang berarti mengolah tanah.Seorang antropolog yaitu E.B Tylor
(1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut :
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan,kesenian,moral,hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta
kebiasaan yang di dapat kan oleh manusia sebagai angota masyarakat.
· Selo
Sumarjan dan soelaeman Soeardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya,
rasa dan cipta masyarakat.
· Sutan
Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara
berfikir.
· Koentjaraningrat
mengatakan bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya
manusia yang harus diibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil
budi pekertinya.
· A.L krober
dan C.Kluckhon mengatakan bahwa kebudayaan adalah menifestasi atau penjelmaan
kerja jiwa manusia dalam arti seluas luasnya.
Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hekekat kebudayaan terwujud
dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci, yaitu sistem ideology, sistem
sosial dan sistem teknologi.
E. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Yang di maksud dengan unsure di sini adalah apa saja sesungguhnya
kebudayaan itu,sehingga kebudayaan disini lebih mengandung makna totalitas dari
pada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya.
Beberapa orang sarjana , telah mencoba merumuskan unsure-unsur
pokok kebudayaan misalnya Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang
unsure kebudayaan.di katakana bahwa ada empat unsure dalam kebudayaan yaitu,
alat-alat teknologi,sistem ekonomi,kaluarga dan kekuatan politik. Sedangkan
Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsure-unsur itu terdiri dari sitem
norm,organisasi ekonomi,alat-alat tau lembaga ataupun petugas pendidikan dan
ornagisasi kekuatan.
C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories Of Culture
mengemukakan bahwa ada tujuh unsure kebudayaan universal yaitu :
1.Sistem Religi (sistem
kepercayaan). Merupakan produk manusia sebagai homo religious.
2.Sistem organisasi
kemasyarakatan. Merupakan produk homo socius.
3.Sistem pengetahuan.
Merupakan produk manusia sebagai sapiens.
4. Sistem mata pencarian
hidup dan sistem-sietem ekonomi. Merupakan produk manusia homo economicus
menjadikan tingkat kehidupan anusia secara umum terus meningkat.
5. Sistem Teknologi dan
Peralatan, Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber.
6. Bahasa. Merupakan
produk dari manusia sebagai homo longuens.
7. Kesenian. Merupakan
hasil dari manusia sebagai homo aesteticus.
F. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu
1. Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia :
Wujud ini di sebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat di
lihat dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan
perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat di mana kebudayaan
bersangkutan hidup.
2. Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat
kongkret, dapat di amati atau diobserfasi.Wujud ini sering disebut sistem
sosial, Sistem sosial bersifat kongkret, terjadi di sekeliling kita sehari-hari
bisa diobservasi, di foto dan didokumentasi.
3. Wujud Sebagai benda :
Aktivitas
manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan
sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
G. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menurut
C. Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) Sistem nilai
budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima
masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat hidup manusia (MH)
Hakekat hidup untuk manusia setiap kebudayaan berbeda secara
ekstrem ada yang berusaha untuk memandang hidup,ada pula denga pola kelakuan
tertentu yang mengganggap hidup sebagai hal yang baik “mengisi hidup”
2. Hahekat karya manusia (MK)
Setiap
kebudayaan hakekatnya berbeda-beda. Di antaranya ada yang beranggapan bahwa
karya bertujuan untuk hidup karya memberikan kedudukan atau kehormatan karya
merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat waktu manusia (WM)
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda ada yang
berpandangan mementingkan orientasi masa lampau ada pula yang berpandangan
untuk masa kini atau masa yang akan datang.
4. Hakekat alam manusia (MA)
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam
atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin.
5. Hakekat hubungan manusia (MN)
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan
manusia, baik secra horizontal (sesamanya) maupun secra vertical
(orientasi kepada tokoh tokoh) ada pula yang berpandangan individualistis
(menilai tinggi kekuatan sendiri).
H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Masyarakat dan kebudayaan di manapun selalu dalam keadaan
berubah,sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitive yang terisolasi dari
berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Tidak ada kebudayaan yang statis,
semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.
Terjadinya
gerak/ perubahan ini di sebabkan oleh beberapa hal :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan
kebudayaan sendiri.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat
mereka hidup.
Perubahan
ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi
kebudayaan,penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan
sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Perubahan sosial adalah segala
perubahan sosial terjadi perubahan struktur sosial dan pola-pola hubungan
sosial.
Sedangkan
perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia
dengan kebudayaan tertentu di hadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing
yang berbeda. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala mempermudah
berlangsungnya akulturasi tersebut. Beberapa masalah yang menyangkut proses
tadi adalah :
A. Unsur-unsur
kebudayaan asing manakah yang mudah diterima
B. Unsur-unsur
kebudayaan asing manakah yang sulit di terima
C. Individu-individu
manakah yang cepat menerima unsure-unsur yang baru
D.
Ketegangan-ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi
tersebut.
1. Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah
diterima adalah :
a.Unsur
kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah di pakai dan
dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya.
b.Unsur-unsur
yang terbukti mambawa manfaat besar.
c.Unsur-unsur yang dengan mudah di sesuaikan dengan keadaan masyarakat
yang menerima unsur-unsur tersebut.
2. Unsur-unsur kebudayaan yang sulit di terima oelh sesuatu
masyarakat adalah misalnya :
a. Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan
seperti ideology
b. Unsur yang dipelajari pada taraf pertama
proses sosialisasi.
3.Pada umunya generasi muda di anggap sebagai
individu-individu yang cepat menerima unur-unsur kebudayaan asing yang masuk
melalui proses akulturasi.sebaliknya generasi tua, di anggap sebagai
orang-orang kolot yang sukar menerima unsure baru.
4. Suatu masyarakat yang
terkena proses akulturasi,selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar
sekali atau bahkab tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang
terjadi.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu
kebudayaan baru diantaranya :
1.Terbatasnya masyarkat memiliki hungan atau kontak dengan
kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam
suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama maka penerimaan unsur baru
itu mengalami hambatan dan harus disensor sulu oleh berbagai ukuran yang
berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3.Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan
proses penerimaan kebudayaan baru.
4.Suatu unsure kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada
unsure-unsur kebudayaan yang menjadi landasan-landasan bagi diterimanaya unsur
kebudayaan yang baru tersebut.
5.Apabila unsure yang baru itu meniliki skala kegiatan yang
terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat
yang bersangkutan.
I. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hungan antara manusia dan kebudayaan adalah :
manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang di
laksanakan manusia.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya
bahwa malaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Dari
sisi lain,hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat di pandang setara
dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat di nyatakan sebagai dialektis,
maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses diakletis ini tercipta melalui
tiga tahap yaitu :
1.Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia
mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.Obyektivitas, yaitu proses di mana masyarakat menjadi
realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan
berhadapan dengan manusia.
3.Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap
kembali oleh manusia.
Manusia dan kebudayaan,
atu manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan erat satu sama
lain.Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah
dan waktu agar penganalisaan dapat di lakukan dengan lebih cermat.
Link PPTnya gabisa di klik ka?
BalasHapussilahkan di coba lagi.
Hapus